PELAJARAN KESEMBILAN
Safinatun Naja.Wahai anakku, bila
kamu melewati sekelompok
orang, ucapkanlah salam kepada
mereka dengan ucapan
salam yang sesuai
dengan sunnah Rasul, yaitu:“Assalamu’alaikum“ (semoga keselamatan dicurahkan pada kalian). Dan jangan engkau ganti ucapan salam
itu dengan salam yang tidak ada tuntutan dari Rasulullah saw. Janganlah engkau
memasuki ruangan kecuali setelah
meminta izin. Mungkin mereka yang
dalam ruangan sedang membicarakan suatu perkara yang tidak boleh di dengar orang
lain selain mereka. Jauhi pula olehmu sifat kekanak-kanakan, karena sifat itu
sangat mempengaruhi wibawa, sekalipun yang melakukannya adalah orang yang
terpandang saat itu.
Wahai anakku, berkacalah pada dirimu sendiri bila
engkau melakukan sesuatu yang engkau tidak suka perbuatanmu itu diketahui orang
selain dirimu, kemudian ada seseorang yang tidak engkau kehendaki memasuki
kamarmu dan melihat apa yang kau lakukan. Bukanlah engkau merasa kesal dan
engkau menghedaki orang tersebut pergi? Seperti itulah perasaan sekelompok
orang yang sedang mengadakan pertemuan, bila engkau masuk tanpa izin
sebelumnya, dan tentu merekapun tidak menyukai kehadiranmu ketengah-tengah
mereka.
Wahai anakku, bila
engkau diundang menghadiri suatu majelis (pertemuan), sedang engkau termasuk
orang yang berusia muda diantara yang hadir, jangan engkau duduk sebelum
engkau dipersilahkan. Bila engkau duduk,
janganlah mendesak orang yang lebih dahulu duduk, atau jangan sekali-kali
mengusir seseorang dari tempatnya, kecuali dia mempersilahkanmu menepati
kursinya. Bila engkau duduk disuatu tempat, kemudian datang orang yang lebih
patut menepatinya, persilahkanlah dengan sopan untuk menduduki tempat tersebut.
Bila semua itu engkau lakukan dengan i’tikat yang baik dan penuh keihlasan,
maka kemuliaanmu di mata masyarakat akan
bertambah.
Wahai anakku, bila engkau berada dalam suatu
pertemuan, jangan engkau mendahului membuka pembicaraan dengan orang yang lebih
utama darimu. Bila engkau berbicara, hendaklah hanya yang haq dan jangan engkau
melebih-lebihkan pembicaraan. Sanggahlah perkataan orang lain dengan adab yang
baik. Hindarilah tertawa terbahak-bahak dalam ruang pertemuan, karena hal itu
termasuk adab yang rendah dan perbuatan yang hina dalam pandangan orang. Dan
banyak tertawa itu dapat menghilangkan kemuliaan, dan menyebabkan hati orang
yang mendengar bosan terhadapmu.
Wahai anakku, janganlah engkau berteman, kecuali
dengan orang yang wara’ (dalam ilmunya), orang yang mulia, orang yang ‘iffah
(menjaga diri dari sesuatu yang haram) dan yang sempurna akhlaqnya. Jangan
berteman dengan pengumpat dan pengadu domba atau dengan orang-orang fasik dan
orang-orang yang berebihan dalam ucapan dan perbuatan. Jauhi olehmu berteman
dengan orang-orang yang berakhlaq rendah, suka mengada-ngada, munafik dan
sejenisnyab, sebab akhlaq yang rendah
akan berpengaruh terhadap orang lain seperti api yang membakar kayu sedikit-sedikit sampai akhirnya habis
(akhlak yang tercelapun sedikit demi sedikit akan mempengaruhi untuk kemudian
memusnahkan akhlak mulia).
Terjemah Kitab Washaya Karangan Syeikh Muhammad Syakir.
0 komentar:
Posting Komentar