PELAJARAN KEDUABELAS
Safinatun Naja. Wahai anakku,
berusahalah engkau untuk menjadi sesorang yang selalu jujur dalam segala
pembicaraan. Sebab sesungguhnya dusta itu adalah perbuatan yang buruk dan
tercela. Janganlah engkau berdusta untuk memperoleh nama baik dikalangan
teman-teman dan gurumu. Bila engkau sudah terbiasa berdusta: maka teman-temanmu
tidak akan mempercayaimu, sekalipun apa yang engkau sampaikan itu adalah benar.
Wahai anakku, apabila
engkau melakukan pelanggaran terhadap gurumu, engkau wajib menerima sangsi,
maka janganlah engkau berdusta. Bila engkau ditanya, jawablah dengan terus terang.
Dalam melakukan sesuatu hendaklah konsekwen, berani berbuat harus berani bertangungjawab.
Jangan melibatkan temanmu lantaran ingin menghindari sangsi, karena jika
kebohonganmu telah kebongkar, maka engkau akan menerima sangsi yang berlipat
ganda dihadapan Allah dan gurumu, yaitu sangsi berbuat salah dan sangsi
berdusta. Engkau tidak bisa menyelamatkan diri dari azab Allah Yang Megetahui
segala apa yang engkau rahasiakan dalam hatimu.
Wahai anakku,
sesunguhnya Al-Quran menegaskan bahwa Allah akan melanat orang yang berdusta.
Apakah engkau rela menjadi orang yang dila’nat AIIah, padahal engkau mempelajari
Dienul Islam.
Wahai anakku, apabila
engkau berdusta sekali saja dan tidak ada orang yang mengetahui, ada
kemungkinan diketahui orang secara kebetulan dikemudian hari. Dengan kemudian
semua kebohongan yang pernah engkau lakukan akan terbongkar.
Wahai anakku, apabila
engkau merasa tidak takut berdusta dihadapan manusia dan menganggap itu adalah
hal yang sudah biasa, apakah engku merasa tidak takut terhadap azab Rabbmu yang
selalu mengetahui segala yang dirahasiakan di dalam hati?
Wahai anakku, apabila
seseorang berdusta, maka dia akan terbiasa melakukannya. Sulit baginya untuk
selalu jujur. Karena itu usahakanlah untuk selalu memelihara kejujuran. Hindari
perbuatan bohong, sekalipun perduatan itu dapat menyelamatkan dirimu.
Wahai anakku, ini adalah wasiatku kepadamu. Apabila
kamu termasuk orang yang jujur
sebagaimana sikap para penuntut ilmu, maka berjanjilah untuk tidak
berdusta dalam setiap pembicaraan. Katakanlah: “Ya Allah, hamba berjanji untuk
tidak berdusta kepada seseorang selama
hidupku,” niscaya akan nampak bagiku di kemudian hari sejauh mana kamu menjaga
janji yang kau ucapkan kepada Allah dihadapan guru dan teman-temanmu.
Wahai anakku,
sesungguhnya orang-orang yang menjadikan dusta sebagai permainan tidak akan mendapat pahala di sisi
Allah. Jangan sampai engkau berdusta dan apabila ditanya, kemudian engkau
menjawab: “Aku hanya main-main saja” janganlah engkau berdusta, baik dalam
keadaan serius maupun santai.
Ingatlah! Sesungguhnya
seseorang yang berbuat jujur, setiap perkataan dan perbuatan akan dijadikan
dalil, sekalipun tanpa mengetahui dalil yang sebenarnya (Al-Quran dan Hadits).
Dia akan selalu diajak bermusyawarah dan dimintai dalam pendapat dalam penyelesaian suatu masalah. Jika
engkau ingin mendapat kepercayan seperti itu, maka usahakanlah
untuk selalu jujur dalam setiap
pembicaraan. Dan Allah maha Kuasa tentu memberi petunjuk dan pertolongan
ke jalan yang lurus.
Terjemah Kitab Washaya Karangan Syeikh Muhammad Syakir
0 komentar:
Posting Komentar