PELAJARAN KELIMA
Safinatun Naja. Wahai Anakku, ingatlah!
Engkau telah menjadi seorang pelajar yang menuntut ilmu dan engkau memiliki
banyak teman. Mereka adalah saudara dan temanmu dalam pergaulan. Karena itu,
jangan engkau menyakiti hati atau berlaku buruk terhadap mereka.
Wahai anakku, bila
engkau duduk janganlah engkau persempit tempat bagi temanmu, lapangkanlah
tempat sehingga temanmu dapat duduk dengan leluasa. Sesungguhnya menyempitkan
tempat duduk (tidak memberikan kesempatan untuk duduk) pada orang lain itu
termasuk perbuatan yang mengesalkan dan menyakitkan hati, sehingga membuat
tidak enak di hati serta memunculkan banyak keburukan.“Hai orang-orang
beriman, bila dikatakan padamu: berlapang-lapanglah dalam majelis, maka
lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan: berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan
derajat orang-orang yang menuntut ilmu. Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.” (QS. Al-Mujadalah: 11)
Wahai anakku, bila
seorang temanmu mendapatkan kesulitan dalam belajar dan bertanya pada gurumu,
dengarlah baik-baik jawaban guru tersebut, mungkin dengan demikian engkau akan
mendapat faedah yang sebelumnya tidak kau ketahui. Hindarilah olehmu kata-kata
yang menyinggung dan menghina temanmu, atau menunjukkan wajah sinis karena
kurang berkenan atas pertanyaan temanmu itu.
Wahai anakku, Imam Abu
Hanifah ra. (pembangun mazhab Hanafi) pada suatu waktu ditanya: “Apa sebabnya
sehingga engkau mendapat ketinggian ilmu pengetahuan yang sangat luas?” jawab
Imam Abu Hanifah: “Aku tidak malas dalam mengambil manfaat (dengan belajar atau
mengajar), dan aku tidak pernah mencegah orang yang ingin belajar dariku.”
Wahai anakku, jangan
engkau persenpit jalan menuntut ilmu bagi teman-temanmu ketika mereka bertanya
pada guru tentang masalah yang benar-benar belum diketahui. Bila engkau
menghendaki suatu manfaat temanilah mereka dalam meyimak penjelasan guru (sekalipun
engkau telah faham dan mengerti).
Wahai anakku, jika
engkau tinggal bersama beberapa temanmu dalam satu asrama, Jaga dirimu jangan
sampai meresahkan mereka. Bila waktu istirahat tiba, jangan engkau mengganggu
mereka dengan suaramu yang keras dalam membaca atau menghafal
pelajaranmu. Belajarlah dengan sopan du asrama, biarkan mereka beristirahat
dengan tenang seperti ketika dirimu beristirahat. Bila fajar menyingsir dan
engkau telah bangun dari tidurmu, shalat subuhlah bagunkan teman-temanmu dengan
lembut dan sopan. Sholatlah berjama’ah, karena sholat berjamaah itu lebih utama
dari pada sholat seorang diri.
Wahai anakku, bila
temanmu membutuhkan pertolongan, janganlah engkau merasa berat untuk
menolongnya. Jauhkan sikap membanggakan dirimu, bahwa engkau lebih memiliki
keutamaan dari temanmu.
Wahai anakku,
Rasululluah saw. telah bersabda: “Orang mukmin terhadap mukmin lainnya itu
ibarat suatu bangunan yang satu sama lain saling menguatkan.” (Hadits
Riwayat Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan Nasai dari Abi Musa Al-Asy’ari).
Terjemah Kitab Washaya Karangan Syeikh Muhammad Syakir
0 komentar:
Posting Komentar